Rabu, 29 September 2010

haa iki Cerita Tentang G30S-PKI (2)

Selasa, 28/09/2010 13:12 WIB
Faktor Agen Pavka dan Seorang Pociatek
Eddi Santosa - detikNews



Praha - Setelah 45 tahun baru terungkap dengan jelas, bahwa agen-agen rahasia Cekoslowakia ikut terlibat langsung dalam G30S. Sebuah fakta baru, melengkapi kajian-kajian sebelumnya tentang peran intelijen Barat.

Atas pertanyaan Galbraitha, siapakah penelpon itu, Pavka menjawab bahwa dia tidak bisa memberikan identitas namanya, namun mengatakan agar telepon ini dianggap sebagai peringatan persahabatan, yang bertujuan mencegah aksi tersebut.

Agen-agen Cekoslowakia setempat saat itu menyelesaikan surat-surat anonim untuk para pegawai diplomatik AS dan untuk orang AS lainnya di Jakarta, di mana kami katakan bahwa turut bertanggungjawab atas kejahatan yang terjadi di Vietnam, dan kami katakan bahwa mereka bisa bernasib sama dengan Inggris di Indonesia tahun 1963.

Seperti diketahui, kedubes Inggris di Jakarta dibakar dan lambang negaranya dicopot demonstran pada 18/9/1963, hanya selang dua hari setelah Federasi Malaysia resmi didirikan.

Seperti diketahui, pada saat itu Soekarno telah mengirim ribuan sukarelawan ke perbatasan-perbatasan dengan Malaysia, antara lain Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Riau. Di antara mereka terdapat dokter, mahasiswa, pemuda, bahkan juga wartawan. Sementara satuan-satuan tentara yang juga mengklaim diri sebagai sukarelawan menyusup masuk ke wilayah Singapura dan Kalimantan Utara.

Yang dimaksud Pavka adalah 50 surat yang dibuat dengan mesin tik. Dalam menulis alamat digunakan huruf-huruf kapital dan alamat yang digunakan adalah alamat tempat tinggal.

Tahap akhir daripada langkah aktif tersebut adalah juga akan dikirimkan beberapa surat kepada pegawai Indonesia di kedubes AS, di mana akan disarankan agar mereka demi kepentingan keamanan pribadi bersiap untuk meninggalkan gedung dengan segera dan agar informasi ini disebarkan di antara kekuatan lokal lainnya. Naskah surat tersebut dipersiapkan oleh Pavka.

„Persis seperti yang tertulis di sini“, ujar Izidor Počiatek (78).

"Hanya saja saya mengatakan dengan persis kepada Galbraith bahwa aksi terhadap kedubes AS akan terjadi keesokan harinya. Mengenai surat anonim terhadap para diplomat saya sudah tidak tahu, namun itu wajar dalam bisnis ini. Setiap staf hanya tahu beberapa keping dari keseluruhan puzzle," papar Počiatek.

Počiatek adalah Atase Informasi di Jakarta (1961-1968) dan merupakan Duta Besar (1990-1992) terakhir Cekoslowakia (sebelum pecah menjadi Ceko dan Slowakia, red) sekaligus satu-satunya saksi hidup aktivitas intelijen Cekoslowakia di Jakarta.

Berbeda dengan kebanyakan diplomat saat itu, Počiatek tidak pernah menjadi kader intelijen melainkan hanya merupakan kolaborator ideologis intelijen. Namun dia seorang staf yang sangat penting, karena merupakan satu-satunya di kedubes Cekoslowakia di Jakarta yang bisa berbahasa Indonesia.
(es/es)

Sumber : http://detiknews.com/read/2010/09/28/130836/1450336/10/faktor-agen-pavka-dan-seorang-pociatek?992204topnews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar