Rabu, 22 September 2010

haa iki Seandainya Presiden Tetap Memajukan Imam S

21/09/2010 - 10:25
SBY Ngotot Imam Sudjarwo, Polri Gonjang Ganjing?
ahluwalia

(inilah.com)
INILAH.COM, Jakarta - Jika Imam Sudjarwo diajukan Presiden SBY ke DPR sebagai calon Kapolri, dikhawatirkan hal itu menciptakan ketidakpastian dan situasi yang sulit diprediksi (unpredictable)atau bahkan gonjang ganjing. Mengapa?
"Karena itu, kita perlu ingatkan presiden bahwa rekam jejak dan latar belakang Komjen Imam Sudjarwo tidaklah sekaliber Nanan Soekarna, dan dari segi senioritas, secara objektif Imam jelas masih kalah dibandingkan Nanan," ujar kata Abdulrachim, mantan aktivis gerakan mahasiswa ITB yang kini aktif di Komite Bangkit Indonesia, Selasa (21/9).
Dia menambahkan banyak pihak khawatir Imam unpredictable dan bisa menyulitkan SBY sendiri. "Selain itu, bisa menimbulkan situasi tak pasti dan tak terduga atau bahkan gonjang-ganjing."
Hakim G Nusantara, Advokat/Arbiter, Ketua Komnas HAM 2002-2007 menilai keterpurukan Polri mencerminkan kegagalan pemerintah, yakni Presiden, DPR, serta adanya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam melakukan pengawasan terhadap Polri. Hal itu diperparah dengan diabaikannya suara kritis masyarakat.
Menurut dia, proses pemilihan Kapolri baru pengganti Jenderal Bambang Hendraso Danuri di DPR harus bersifat terbuka. Masyarakat sipil harus diikutsertakan dalam menguji kesahihan target tersebut.
Menurut Abdul Hakim, menimbang dengan sungguh-sungguh keterpurukan Polri dalam pengangkatan Kepala Polri sekarang ini Presiden tidak bisa memperlakukannya as business as usual tetapi harus ada terobosan.
Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Irjen (Purn) Farouk Muhammad mengajukan jalan tengah agar calon Kapolri dan Wakapolri satu paket (Nanan-Imam satu paket), namun hendaknya komitmen itu dibuat di hadapan Presiden, sehingga lebih pasti. Farouk menjelaskan, komitmen seperti itu pernah ia lakukan bersama Jenderal Sutanto. Namun, setelah Sutanto menjadi Kapolri, karena suatu hal, 'kesepakatan' Farouk menjadi Wakapolri tidak terealisasi.
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) khawatir jika Imam jadi Kapolri karena berasal dari Kesatuan Brigade Mobil (Brimob). ‘’Itu membuat aktivis HAM khawatir. Sebab budaya Brimob yang sarat dengan kekerasan dipastikan melekat kuat dalam diri Imam Sudjarwo,’’ ujar Koordinator Kontras Jakarta Haris Azhar kepada INILAH.COM, Selasa (21/9). [nic]

Sumber : http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/09/21/833341/sby-ngotot-imam-sudjarwo-polri-gonjang-ganjing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar