Minggu, 26 September 2010

haa iki Status Merapi Jogja

Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi
Minggu, 26 September 2010 | 03:18 WIB
 
SLEMAN, KOMPAS - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta-Jawa Tengah sejak statusnya dinaikkan menjadi waspada pada 20 September lalu, Sabtu (25/9), masih terpantau tinggi. Bahkan, kemarin pagi terjadi dua kali guguran material besar dari puncak.
Pos pemantauan Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY), mencatat, guguran material terjadi di bagian barat lereng dengan amplitudo 120 milimeter dan berdurasi sekitar 1 menit. ”Ini termasuk besar dibandingkan dengan guguran biasa,” kata pengamat Gunung Merapi Posko Kaliurang, Heru Suparwoko.
Guguran material itu, menurut Heru, terjadi akibat meningkatnya aktivitas di dapur magma yang memunculkan gempa-gempa vulkanik (maksimal 2 skala Richter) dan multi-phase (MP) yang merontokkan material.
Berdasarkan data terakhir, Jumat lalu, gempa vulkanik di Merapi terjadi lima kali dan gempa MP terjadi 66 kali dalam sehari. Pada status normal, gempa vulkanik hanya terjadi sekali dan gempa MP maksimal lima kali sehari.
Meski ada dua kali guguran material kemarin, menurut Heru, belum terlihat adanya perubahan signifikan pada fisik puncak Merapi yang bisa menjadi petunjuk tanda-tanda erupsi. ”Pengamatan visual agak terganggu karena beberapa hari ini cuaca kurang bagus,” paparnya.
Jika melihat periode erupsi Merapi yang 2-5 tahun serta peningkatan aktivitas dalam beberapa hari terakhir ini, Heru berpendapat, indikasi saat ini bisa mengarah ke erupsi. ”Tapi, tidak bisa diketahui kapan waktunya,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Sri Sumarti mengatakan, data mengenai guguran besar, kemarin, masih harus dievaluasi dan tak bisa serta-merta dikatakan terjadi peningkatan aktivitas. ”Masih harus diteliti dulu berapa jarak luncurnya dan besar materinya,” katanya.
Menurut Sri, sejak perubahan status dari normal aktif menjadi waspada belum ada peningkatan aktivitas Merapi yang signifikan. ”Tapi, kami terus memantau dengan evaluasi setiap minggu,” katanya.
Erupsi terakhir Gunung Merapi terjadi 15 Mei 2006. Merapi diapit empat kabupaten, yakni Magelang, Boyolali, dan Klaten di wilayah Jawa Tengah serta Sleman di DIY. (ENG)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/2010/09/26/03183384/aktivitas.gunung.merapi.masih.tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar